Tampilkan postingan dengan label Makalah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Makalah. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 30 Mei 2015

Gaya Hidup Sehaaaaaaat





BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gaya hidup sehat! Satu hal yang kedengarannya mudah dan dianggap telah dilakukan oleh para aktifis pada umumnya. Kenyataan yang ada, tidaklah demikian. Betapa banyak mereka yang mengaku aktifis, namun sulit untuk berjamaah subuh di Masjid, bahkan bangun kesiangan, dengan alasan lelah dan mengantuk. Lelah dan mengantuk adalah sifat bagi jasadiyah kita. Fikriyah kita memang mampu untuk melawan itu semua, namun akan menjadi sangat sulit apabila jasad ini menolak untuk melakukannya
Sehat sampai akhir hayat merupakan suatu dambaan semua orang selama hidup di dunia, Upaya pemeliharaan kesehatan taka akan berhasil jika tidak ada perubahan sikap mental dan perilaku. Dari berbagai macam penyakit yang ada sekarang ini, sumber akarnya tidak lain adalah gaya hidup yang keliru. Bila kita menjalani gaya hidup yang sehat dan benar, penyakit akan jauh dari kita.
Manusia merupakan satu kesatuan yang utuh antara jasmani, rohani dan mental yang saling keterkaitan yang tak dapat dipisahkan, dengan kata lain apa yang mempengaruhi pikiran, akan mempengarui tubuh. Kondisi kerohanian kita mempunyai pengaruh pada keadaan fisik dan begitu pula sebaliknya. Sebagai contoh dari peneliti-peneliti ilmu pengetahuan bahwa kebahagian dan tawa yang penuh kesenangan menghasilkan suatu perubahan yang besar dalam system kekebalan tubuh. Kita sebenarnya bisa menolong tubuh kita melawan penyakit dengan lebih baik yaitu dengan kegembiraan. Penelitian ini dapat mewujudkan bagaimana eratnya kerja sama antara pikiran dan tubuh.
Banyak orang berkata bahwa “ hidup itu singkat, untuk apa susah-susah diet atau olahraga. Makan saja apa yang kita suka, lakukanlah apa yang kita mau”
Anggapan itu seakan melupakan bahwa dengan badan yang sehatlah kita baru dapat mengerjakan semua kegiatan dengan senang hati dan mencapai tujuan dengan maksimal. Atau dengan kata lain, SEHAT akan membuat hidup menjadi lebih indah dan bermakna.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Gaya Hidup Sehat
Gaya hidup sehat yang kita harapkan yaitu segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan menghindari kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan. Kesehatan bukanlah segala-galanya namun segala-galanya tanpa kesehatan tidak ada artinya. Bahkan sehatan merupakan investasi, hak dan kewajiban setiap manusia.
                 Dari penyataan tersebut diatas, makin terasa bahwa sehat adalah kebutuhan dan milik kita yang harus diperjuangkan. Karena dengan gaya hidup sehat, kita akan sehat lahir dan bathin, yaitu : merasa nyaman, aman dan tentaram, memiliki rasa percaya diri, sukses dalam pekerjaan, serta dapat menikmati kehidupan social dilingkungan keluarga,tetanggadanmasyarakat.
Gaya hidup sehat memiliki banyak komponen. Tetapi secara umum meliputi beberapa factor, antara lain : Istirahat yang cukup dan teratur, mengkonsumsi makanan yang sehat secara teratur dan seimbang, mempertahankan berat badan ideal, melakukan latihan fisik secara teratur, benar,terukurdan berkesenambungan, berpandangan positif dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutindan teratur.

B. Hal-hal yang Mencerminkan Gaya Hidup Sehat
Untuk dapat mencapai kondisi hidup dengan tingkat kesehatan maksimal, maka kita memang harus menerapkan gaya hidup sehat secara maksimal pula. Untuk hal tersebut, maka setidaknya kita mengetahui beberapa gaya hidup yang mencerminkan hidup sehat dan sebenarnya semua itu bukanlah sesuatu yang mahal untuk menebus harga kesehatan yang begitu mahal. Gaya tersebut adalah:
1.      Berolahraga secara rutin
Di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang sehat! Begitu sebuah pepatah kita dengar setiap saat. Dan, memang kenyataannya seperti itu, jika tubuh kita sehat, maka kemampuan pikiran kita dapat maksimal. Dengan kemampuan pikiran maksimal tersebut, maka hal tersebut mencerminkan tingkat kesehatan jiwa atau pikiran kita.
Dan, salah satu cara untuk dapat menyehatkan pikiran adalah dengan berolahraga secara teratur. Dalam konteks ini, kita tidak hanya mendapatkan  kesehatan tubuh, tetapi juga kesehatan jiwa.
Oleh karena itulah, untuk memgayakan hidup sehat dengan menerapkan gaya atau gaya hidup sehat. Adapun salah satu cara yang dapat kita terapkan adalah dengan berolahraga secara rutin. Tentunya olahraga yang dimulai dengan olahraga ringan tapi teratur.
2.      Mengkonsumsi makanan sehat
Makanan seringkali menjadi sumber penyakit! Ya, seringkali penyakit yang kita derita adalah akibat dari makanan yang kita konsumsi.
Hal paling utama yang harus kita sadari adalah bahwa hampir seluruh jenis penyakit berawal dari lambung atau perut kita. Dan, hal tersebut berarti terkait dengan makanan yang kita konsumsi. Jika kita salah mengkonsumsi makanan, maka akibatnya dapat menyebabkan kita sakit.
Oleh karena itulah, untuk memgayakan hidup sehat, maka salah satunya adalah dengan cara memgayakan mengkonsumsi makanan sehat. Dengan cara seperti ini, maka lambung, perut kita tidak mengalami sakit dan secara signifikan  hal tersebut mencegah tubuh kita sakit.
3.      Istirahat yang cukup
Istirahat dibutuhkan tubuh untuk memberikan kesempatan tubuh, organ-organ tubuh melakukan regenerasi dengan mengembalikan kesegaran masing-masing organnya.
Dengan istirahat, maka beban kerja organ tubuh dapat terkurangi, dihilangkan sehingga tidak lagi bekerja keras. Dengan demikian, maka organ tubuh tidak capek dan sebagainya.
Dalam menerapkan gaya hidup sehat, kita harus menerapkan atau memberikan kesempatan kepada organ tubuh untuk beristirahat dari kerja keras yang dilakukannya sepanjang hari. Dengan kesempatan istirahat tersebut, maka kebugaran organ tubuh dapat dijaga.
Istirahatlah yang cukup, maka tubuhmu akan kembali segar dan akan terasa lebih nikmat dan nyaman. Dengan istirahat yang cukup, maka kita menjadi orang yang beruntung.
Gaya hidup sehat memang sudah seharusnya diterapkan sejak sekarang, walaupun agak terlambat. Hal ini karena kesehatan itulah yang menyebabkan hidup kita bahagia dan nyaman. Jika kita sehat, hidup terasa hidup dan indah. Tetapi jika hidup tidak sehat, rasanya sangat tersiksa.

C. Manfaat Membiasakan Gaya Hidup Sehat
Menurut sebuah penelitian oleh para ahli fisiologi Universitas Indonesia, gaya hidup sehat dapat :
–        Mengurangi resiko terkena penyakit tekanan darah tinggi sampai 55%,
–        Mengurangi resiko diabetes hingga 50%,
–        Mengurangi resiko terkena tumor dan kanker hingga 35%,
–        Mengurangi resiko terkena serangan stroke dan jantung koroner hingga 75%
–        Dan yang paling penting adalah usia harapan hidup dapat diperpanjang hingga 10 tahun ke atas dari rata-rata usia harapan hidup manusia Indonesia.
Sebenarnya gaya hidup sehat dapat diraih tanpa mengeluarkan biaya uang sepeserpun asalkan kita memiliki kemauan yang kuat untuk menjalankannya. Dengan kemauan semuanya akan menjadi mudah dilakukan dan efeknya luar biasa sekali. Gaya hidup sehat, akan membuat kita merasa lebih tenteram, aman dan nyaman, memiliki rasa percaya diri, berpenampilan lebih sehat dan ceria, sukses dalam pekerjaan dan menikmati pergaulan dan kehidupan tanpa merasa ketingagalan zaman.
Perilaku-perilaku hidup sehat yang terus dijalankan secara rutin merupakan bagian dari gaya hidup sehat sehingga manfaat gaya hidup sehat antara lain :
·         setiap orang yang berprilaku hidup sehat akan memiliki daya tahan tubuh yang tinggi.
·         Jika masih anak anak akan memiliki otak yang cerdas.
·         Keluarga memiliki produktifitas yang cenderung terus meningkat
·         Memiliki dana yang lebih untuk biaya hidup yang lebih baik, misal untuk pendidikan, modal uasaha dan juga tabungan
·         Mampu menghindari, mencegah, dan menjauhkan berbagai penyakit buruk mendekat kepada kita.
Manfaat Gaya Hidup Sehat, Sebagai bentuk dari proses tumbuh dan berkembang, manusia memerlukan gaya hidup sehat untuk meningkatkan kualitas diri agar dapat hidup lebih lama dengan sehat dan mandiri. Kehidupan yang lebih baik juga nantinya akan didapat jika manusia mampu memenuhi kebutuhan tubuhnya dengan sumber makanan yang sehat dan tidak terkontaminasi bahan makanan kimia yang dapat merusak fungsi organ tubuh mereka.
Berikut ini merupakan beberapa manfaat yang diperoleh seseorang yang telah melakukan dan menerapakan gaya hidup sehat dalam kehidupan sehari – hari :
·         Dapat tidur lebih nyenyak
·         Dapat bekerja lebih maksimal
·         Dapat belajar dengan baik
·         Dapat berpikir sehat dan positif
·         Merasakan damai,nyaman dan tentram
·         Memiliki penampilan yang sehat
·         Mendapatkan kehidupan dan interaksi social yang baik
·         Lebih percaya diri
·         Menghemat biaya kesehatan
·         Terhindar dari penyakit.

D. Cara Melakukan Gaya Hidup Sehat
1.      Udara bersih, paru-paru pun sehat
            Untuk terhindar dari gangguan pernapasan, hiruplah udara yang bersih dan sehat. Tidak perlu repot mencari udara yang bersih, misalnya, udara pegununggan. Udara di pagi hari juga sangat baik bagi paru-paru kita. Selain itu hindari juga udara tercemar seperti asap rokok, asap kendaraan atau debu. Bersihkan rumah dan ruangan secara teratur, termasuk prabotan rumah tangga , kipas angin dan AC.
2.      Banyak minum air putih
Air putih adalah yang terbaik dari minuman apapun. Biasakanlah minum air putih 8-10 gelas per hari. kebiasaan ini akan membantu menjaga kelancaran fungsi ginjal dan saluran kemih. Upayakan minum air hangat di malam hari dan air sejuk (bukan air es) pada siang hari.
3.      Konsumsi menu bergizi dan seimbang
Pilih lah menu dengan gizi yang cukup, seimbang dan bervariasi. perbanyak konsumsi sayuran hijau dan buah yang mengandung banyak serat dan gizi yang di perlukan tubuh. Sebiasa mungkin hindari makanan olahan serta kurangi konsumsi garam dan gula. Satu lagi, jangan lupakan sarapan pagi ! karena sarapan pagi dapat menunjang aktivitas kita sepanjang hari.
4.      Seimbang antara melakukan aktivitas, olah raga, dan istirahat
            Kerja keras tanpa istirahat sama sekali tidak ada untungnya bagi kita. Biasakan istirahat teratur 7-8 jam pada malam hari, dan jangan sering begadang atau tidur terlalu malam. Cobalah meluangkan waktu untuk berolahraga ringan atau sekedar melemaskan otot-otot persendian.
Dengan berolahraga 2 - 3 kali per minggu, selama 30 - 45 menit, cukup membuat tubuh bugar dan stamina prima.
5.      Tidur dan istirahat yang cukup
Jangan paksa fisik untuk melakukan sesuatu jika dalam kondisi yang kurang fit. Semua anggota tubuh juga butuh istirahat. Seorang peneliti di Stanford telah menemukan kalau orang yang tidur kurang dari 8 jam sehari ternyata memiliki indeks massa tubuh atau BMI yang berbanding terbalik dengan durasi tidur.
Tidur dengan waktu yang singkat ternyata juga terkait dengan rendahnya tingkat leptin (hormon yang menekan nafsu makan) dan tingkat ghrelin lebih tinggi (zat kimia yang merangsang nafsu makan). Dan ternyata inilah yang menyebabkan bahwa orang yang kurang tidur menjadi lebih banyak makan.
Orang kerap mengasumsikan istirahat sekadar untuk mengistirahatkan tubuh sejenak. Menurut Samuel, istirahat yang dilakukan harus ada aturannya sendiri, yaitu harus dilakukan minimal selama enam jam. "Biasakan untuk istirahat yang cukup, misalnya tidur selama minimal enam jam, agar tubuh segar kembali," jelasnya. Hindari begadang terlalu sering.
6.      Kontrol kerja otak
Otak seperti halnya tubuh kita, dia juga perluistirahat. jangan terlalu memberi beban banyak, karna otak kita pun memiliki memori yg terbatas. Lakukan kegiatan di waktu luang yang membuat otak bekerja lebih santai.
7.      gunakan suplemen gizi
Tubuh kita memerlukan antioksidan, vitamin c, vitamin e dan selium. Semua zat itu sangat di butuhkan oleh tubuh. Selain mengkonsumsi makanan segar, bisa juga dengan cara mengkonsumsi suplemen kesehatan yang banyak si jual di pasaran.
E. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Gaya Hidup Sehat
1.      Gaya Perilaku
Gaya perilaku ( behavioral patterns) akan selalu berbeda dalam situasi dan lingkungan social yang berbeda, dan senantiasa berubah, tidak ada yang menetap ( fixed ). Gaya hidup individu, yang dicirikan dengan gaya perilaku individu, akan memberikan dampak pada kesehatan individu dan selanjutnya pada kesehatan orang lain. Dalam kesehatan, gaya hidup seseorang dapat diubah dengan cara memberdayakan individu agar merubah gaya hidupnya, tetapi merubahnya bukan pada individu saja, tetapi juaga merubah lingkungan sosial dan kondisi kehidupan yangmempengaruhigayaprilakunya.
2.      Perubahan Gaya Hidup
Berjalan seiring pertumbuhan ekonomi, sosial gaya teknologi yang gejala negatifnya sudah banyak dirasakan saat sekarang ini, seperti kurang gerak secara fisik, perilaku merokok, napza, minuman keras, gizi lebih, kurang sayur, kurang istirahat danlain-lain.
a.       Kebiasaan Merokok
Sesuai dengan survey Sosial Ekonomi Nasional ( SUSENAS ) 2004, merokok dimulai pada remaja umur 10 tahun, dan pada umur 15 sampai 19 tahun menduduki pada angka 60 % sebagai perokok, 91 % para perokok mempunyai kebiasan merokok dirumah. Pada saat ini terdapat sekurang-kuarangnya 43 juta kaum ibu dan anak-anak yang terpapar asap rokok sebagai peroko pasif yang dapat menjadi factor resiko penyakittidakmenular(PTM)lainya.
b.      Kurang Gerak Fisik
Perilaku aktivitas fisik kurang gerak secara nasiaonal untuk penduduk umur 15 tahun keatas hanya 9 % saja mereka yang melakukan olahraga untuk kesehatannya. Menurut WHO 43 % penyakit yang ada, ada kaitanya dengan unsurkuranggerak.
c.       Gaya Makan Tidak Seimbang
Gaya makan yang tidak seimbang banyak dialami oleh masyarakat kita dan yang paling buruk adanya data kurang serat, kurang sayur dan buah mencapai 99 %. Masalah kegemukan atau obesitas sudah dialami oleh anak-anak yang mencapai11%.
F. Langkah – Langkah Mencapai Gaya Hidup Sehat
Tetap dalam keadaan sehat merupakan dambaan semua orang, agar dalam melaksanakan kegiatan sehari – hari untuk bekerja menghidupi diri, keluarga, masyarakatdanbangsa.
Kesehatan dipengaruhi banyak faktor, ada faktor bawaan, faktor didapat dan faktor lingkungan . Ada yang bisa disikapi atau disiasati tapi ada yang harus diterima apa adanya, kalau orang orang yang tinggal dikota harus bersiap untuk menghisup udara yang tercemar polusi, bekerja malam harus mengorbankan tidur malam dan sebagainya.
Hidup sehat dan benar itu hanya dengan empat kalimat, yaitu : makan yang pantas, berolahraga dengan teratur, stop rokok dan alcohol, serta mental dan bathin tenang dan seimbang. Dengan empat tersebut menurut sebuah penelitian, penyakit tekanan darah tinggi kerkurang 55 %, stroke dan jantung koroner kerkurang 75 %, diabetes berkurang 50 %, tumor berkurang 35 %, dan usia rata-rata dapat diperpanjang 10 tahun ke atas dari rata-rata usia harapan manusia.
1.      Sinar Matahari
Cahaya matahari banyak memberikan keuntungan , diantaranya :
a)      15 – 30 menit di bawah sinar matahari tiap harinya baik pagi maupun sore membantu tubuh untuk mensitesa vitamin. Contonya vitamin D yang berguna untuk menghasilkan Ca dan F yang berfungsi dalam membangun dan memperbaiki tulang.
b)      Cahaya matahari bisa membunuh bakteri
c)      Cahaya matahari menolong seseorang untuk beradaptasi dengan dunia malam atau depresi terhadap musin dingin
2.      Istirahat
Tubuh harus dapat istirahat untuk memperbaiki dirinya sendiri. Kita harus menyediakan waktu berekreasi dan beristirahat untuk menghilangkan ketegangan dalam pekerjaan. Tanpa istirahat yang cukup orang sering kali kegugupan tiap kali berbicar, depresi dan mudah tersinggung, maka istirahat yang cukup itu perlu.
3.      Gerak Badan
Gerak badan atau olahraga penting bagi kesehatan kita, karena :
a)      Gerakan badan membantu untuk menormalkan tekanan darah.
b)      Gerakan badan membiarkan lebih banyak darah mencapai setiap jaringan tubuh untuk mempertahakan kehangatan.
c)      Gerakan badan memberikan energi listrik ke otak dan sel-sel saraf, hal ini memberikan kesehatan dengan merangsang system kekebalan tubuh.
d)     Gerakan badan menjaga anda agar tampak segar gan bugar.
4.      Air
Karena air sangat dibutuhkan setiap sel dalam tubuh kita. Kita harus minum banyakair.halitukarena: :
a)      Dalam ukuuran berat, tubuh berisi kurang lebih 70 % air.
b)      Tubuh membutuhkan kira-kira setengah atau dua liter air setiap harinya untuk menjalankan setiap fungsinya, sebagian dari fungsi itu termasuk sirkulasi darah, pembuangan, penyaluran gizi,danpencernaan.
c)      Kadar air di dalam sel kira-kira 70-85 % sehinga kita kekurangan air, sel-sel ini tidak bisa menolongkitasiapsecaramental.
Selain minum air, mandi denga air dingin atau hangat pun juga mempergaruhi hidup sehat. Karena hal tersebut dapat meningkatkan sirkulasi dan menambah energi bagi tubuh dan pikiran juga dapat menegangkan saraf yang terganggu.
5.      Gizi yang benar
Saat penciptaan, Allah mengintruksikan adam dan hawa untuk makan makanan berupa kacang-kacangan, biji-bijian, buah-buahan, hal itu karena daging hewan yang mengandung lemak, jenuh kolesterol dapt meningkatakan resiko tekanan darah tinggi, stroke, sakitgula,danlain-lain.
Menurut penelitian, orang yang sering mengkonsumsi sayur-sayuran atau vegetarian lebih sehat dan hidup lebih lama. Untuk itu cobalah untuk kembali mengkonsumsi sayur-sayuran, buah-buahan,kacan-kacangan,dsb.
Agar hidup bisa lebih sehat lagi maka pilihan menu makanan sebagai berikut :
a)      Meningkatkan jumlah lemak tidaak jenuh ganda dalam makanan.
b)      Memilih makanan yang berserat tinggi.
c)      Mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan yang berserat.
6.      Hindarkan hal-hal yang merusak
Alkohol dapat mempengaruhi system tubuh sbb :
a)      Sistem kekebalan tubuh. Alcohol menurunkan kemampuan sel darah putih untuk melawan penyakit, maka itu meningkatkan resiko radang paru-paru, TBC, Hepatitis dan beberapapenyakitkanker.
b)      Sistem kelenjar endokrin yang mana meminum 2 atau 3 gelas alkohol dapat menyebabkan keguguran,kelahiranmati,dankelahiranprematur.
c)      Sistem pencernaan. Alkohol melukai perut sehingga menakhibatkan lambung berdarah. Kebiasaan mengunakan alkohol meningkatkan resiko hati berlemak, hepatitisdansiratishati
d)     Sistem sirkulasi. Pengunaan alkohol dapat meningkatkan resiko serangan jantung, menurunkan kadar gula, dan meningkatkan lemak darahdan tekanan darah sehingga meningkatkantekanandarahtinggi.
7.      Hindari Stress
Stress telah menyerang tanpa disadari oleh yang mengalaminya. Stress mempengaruhi dan meningkatkan hormone stress di dalam tubuh yang berakhibat naiknya tekanan darah. Pada umumnya orang yang stress akan terdorong untuk melakukan hal-hal yang merugikan dan merusak, seperti : merokok, minum-minuman kerasdanbergaulbebas.
Akibat lain dari stress yaitu meningkatkan produksi kolestesterol jahat (LDL) yang diproduksi olah hati yang mengakhibatkan meningkatnya penyempitan dan penyumbatan pembuluh dara. Untuk itu hindari stress dan perbanyak refreshing.
Selain 8 prinsip rahasia hidup sehat di atas, kita juga harus tahu 11 prinsip hidup seimbang. Karena hidup seimbang mengarahkan kita untuk hidup lebih sehat lagi, 11 prinsip tersebut adalah    :
a)      Jangan merara tidak mempunyai waktu untuk semua yang berkaitan dengan diri sendiri.
b)      Sisihkan uang sekali-kali dating kesalon untuk perawatant ubuh. Berlibur
c)      Belajar untuk menghadap semua perubahan hidup.
d)     Berpikir positif dalam menghadapi berbagai masalah.
e)      Usahakan realitas terhadap kondisi yang ada.
f)       Berusaha berdamai dengan kondisi yang tidak disukai.
g)      Mengatur waktu se-efektif mungkin.
h)      Menyadari bahwa tida ksemua hal bias kita capai.
i)        Mencaba menerima kondisi yang ada, karena sesulit apapun masalah pasti ada jalan keluarnya.
j)        Ketika tidak menyukai sesuatu berfikir positif bahwa didunia ini tidak ada yang sempurna.
8.      Menjaga Gaya Makan (Diet)
Makan merupakan cara alamiah agar jasad ini mendapatkan energi yang dibutuhkan untuk beraktifitas. Singkat kata, apa yang kita makan, akan sangat berpengaruh kepada jasad, bahkan fikriyah kita. Salah kaprah tentang pengertian “Diet”, yang sering mengidentikkan dengan mengurangi makan, adalah hal yang salah. Diet adalah pengaturan gaya makan, yang selalu dibutuhkan dalam keseharian kita.
9.      OlahragaTeratur
Olahraga berarti mengolah raga/jasad kita agar memperoleh hak untuk sehat. Seperti awal tulisan ini, sebagaimana kita semua ketahui, Rasulullah SAW mengemukakan agar umat muslim menguasai ilmu berkuda, berenang, dan memanah. Hemat kata, ketiga hal tersebut mengacup ada aktifitas jasmani atau jasa diyah.
10.  Istirahat Cukup


Istirahat yang cukup diperlukan agar tubuh dapat kembali ke kondisi normal setelah digunakan untuk beraktifitas. Istirahat terbaik adalah tidur. Tidur 4-6 jam sehari sudah lebih dari cukup. Tidur terlalu lama, akan cenderung mengganggu kesehatan. Sebagaimana dijelaskan di atas, saat tidur pun tubuh butuh nutrisi. Bila tidur terlalu lama, tubuh akan mengalami katabolik. Akibatnya, akan semakin merasa malas, tidak bertenaga, dan memboroskan waktu.


Makalah Gangguan Psikologi pda Wanita Menopouse



A.      LATAR BELAKANG
Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi pada perempuan dengan rentang usia antara 48 sampai 55 tahun. Masa ini sangat kompleks bagi perempuan karena berkaitan dengan keadaan fisik dan kejiwaannya. Selain perempuan mengalami stress fisik dapat juga mengalami stress psikologi yang mempengaruhi keadaan emosi dalam menghadapi hal normal sebagaimana yang dijalani oleh semua perempuan (Baziad, 2003).
Berat-ringannya perempuan dalam menghadapi menopause dipengaruhi oleh kedewasaan berpikir, faktor sosial ekonomi, budaya, wawasan mengenai menopause dan kematangan mental. Bila seorang perempuan tidak siap mental menghadapi periode klimakterik atau fase menjelang menopause dan lingkungan psikososial tidak memberikan dukungan positif akan berakibat tidak baik (Irawati, 2007).
Akibatnya perempuan itu akan menjadi kurang percaya diri, merasa tidak diperhatikan, tidak dihargai, merasa stress, dan khawatir berkepanjangan tentang perubahan fisiknya. Para perempuan usia lanjut tersebut juga rentan terhadap penyakit degeneratif misalnya osteoporosis, penyakit jantung koroner, kanker, darah tinggi (Kasdu, 2004).

Jika kondisi ini tidak bisa diatasi akan berkembang menjadi stress yang berdampak buruk pada kehidupan sosial perempuan yang akan merangsang otak sehingga dapat mengganggu keseimbangan hormon dan akhirnya berakibat buruk pada kesehatan tubuh (Kasdu, 2004). Perilaku perempuan premenopause dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Diantaranya yaitu pendidikan, sosial ekonomi, dan pekerjaan. Perempuan yang banyak mengalami kekhawatiran berasal dari orang-orang yang berpendidikan tinggi dan perekonomian menengah ke atas. Sindrom menopause dialami oleh banyak perempuan hampir di seluruh dunia, sekitar 70-80% perempuan Eropa, 60% di Amerika, 57% di Malaysia, 18% di Cina dan 10% di Jepang dan Indonesia. Perempuan yang bekerja pun umumnya lebih siap menghadapi masa premenopause daripada yang tidak bekerja. Mungkin hal ini disebabkan mereka yang bekerja terbiasa menghadapi stress. Dengan demikian masa premenopause bagi mereka sama saja menghadapi stress yang memang sering mereka atasi dalam masalah-masalah pekerjaan. Hasil survey menunjukkan bahwa perempuan premenopause tidak bisa menerima premenopause dengan ciri-ciri sulit tidur, gelisah tanpa alasan, sering tersinggung dan tak mudah mengendalikan emosi. Beberapa dampak premenopause yang sering terjadi di masyarakat adalah kecemasan, takut, lekas marah, ingatannya menurun, sulit konsentrasi, gugup, merasa tidak berguna, mudah tersinggung, stress bahkan depresi.A.      LATAR BELAKANG
Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi pada perempuan dengan rentang usia antara 48 sampai 55 tahun. Masa ini sangat kompleks bagi perempuan karena berkaitan dengan keadaan fisik dan kejiwaannya. Selain perempuan mengalami stress fisik dapat juga mengalami stress psikologi yang mempengaruhi keadaan emosi dalam menghadapi hal normal sebagaimana yang dijalani oleh semua perempuan (Baziad, 2003).
Berat-ringannya perempuan dalam menghadapi menopause dipengaruhi oleh kedewasaan berpikir, faktor sosial ekonomi, budaya, wawasan mengenai menopause dan kematangan mental. Bila seorang perempuan tidak siap mental menghadapi periode klimakterik atau fase menjelang menopause dan lingkungan psikososial tidak memberikan dukungan positif akan berakibat tidak baik (Irawati, 2007).
Akibatnya perempuan itu akan menjadi kurang percaya diri, merasa tidak diperhatikan, tidak dihargai, merasa stress, dan khawatir berkepanjangan tentang perubahan fisiknya. Para perempuan usia lanjut tersebut juga rentan terhadap penyakit degeneratif misalnya osteoporosis, penyakit jantung koroner, kanker, darah tinggi (Kasdu, 2004).
Jika kondisi ini tidak bisa diatasi akan berkembang menjadi stress yang berdampak buruk pada kehidupan sosial perempuan yang akan merangsang otak sehingga dapat mengganggu keseimbangan hormon dan akhirnya berakibat buruk pada kesehatan tubuh (Kasdu, 2004). Perilaku perempuan premenopause dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Diantaranya yaitu pendidikan, sosial ekonomi, dan pekerjaan. Perempuan yang banyak mengalami kekhawatiran berasal dari orang-orang yang berpendidikan tinggi dan perekonomian menengah ke atas. Sindrom menopause dialami oleh banyak perempuan hampir di seluruh dunia, sekitar 70-80% perempuan Eropa, 60% di Amerika, 57% di Malaysia, 18% di Cina dan 10% di Jepang dan Indonesia. Perempuan yang bekerja pun umumnya lebih siap menghadapi masa premenopause daripada yang tidak bekerja. Mungkin hal ini disebabkan mereka yang bekerja terbiasa menghadapi stress. Dengan demikian masa premenopause bagi mereka sama saja menghadapi stress yang memang sering mereka atasi dalam masalah-masalah pekerjaan. Hasil survey menunjukkan bahwa perempuan premenopause tidak bisa menerima premenopause dengan ciri-ciri sulit tidur, gelisah tanpa alasan, sering tersinggung dan tak mudah mengendalikan emosi. Beberapa dampak premenopause yang sering terjadi di masyarakat adalah kecemasan, takut, lekas marah, ingatannya menurun, sulit konsentrasi, gugup, merasa tidak berguna, mudah tersinggung, stress bahkan depresi.

dari latar belakang di atas jika anda ingin mengetahui ebih lanjut tentang makalah tersebut, silahkan download fie wordnya disini : Download

ABORTUS



1.1  Latar Belakang Masalah
Perkembangan kesehatan seperti tercantum dalam SKN (Sistem Kesehatan Nasional, tahun 2004) yaitu untuk tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan secara optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional. Masalah pokok yang dihadapi bangsa Indonesia adalah masalah kesehatan yang terjadi pada kelompok ibu dan anak yang ditandai dengan masih tingginya angka kematian bayi dan ibu maternal yang disebaban oleh perdarahan pada waktu hamil muda dan hamil tua yang meningkatkn angka kematian. Adapun faktor yang mempengaruhi angka kematian maternal tersebut adalah sosio kultural, ekonomi, pendidikan ibu yang masih rendah, keadaan geografi, pelayanan kesehatan dan lain-lain.
Penyebap kematian ibu adalah komplikasi obstetric langsung yaitu perdarahan (25%, infeksi (15%), aborsi tidak aman (13%), eklamsia (12%), kelahiran sunsang (8%), perdarahan merupakan faktor penyebap tingginya AKI (Depkes, 2010)

Sedangkan angka kematian ibu menurut perkiraan Dinas Kesehatan Provinsi NTB 2010 mengatakan di tahun 2010 terjadi 123 per 100.000 kelahiran hidup disebabkan oleh penyebab obstetri langsung yaitu perdarahan 30  kasus, preeklampsi/eklampsi 24  kasus infeksi dan emboli air ketuban, sedangkan penyebab tidak langsung menyumbang 42  dari kematian ibu yaitu penyakit jantung 27 TBC paru, malaria dan hepatitis


dari latar belakang diatas jika anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang makalah Abortus, silahkan download file wordnya disini : Download

Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak


2.1. Konsep Dasar Pertumbuhan  dan Perkembangan Pada Anak.


2.1.1 Konsep dasar Pertumbuhan dan Perkembangan
a.   Pengertian
1)      Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik (anatomi) dan struktur tubuh dalam arti sebagian atau seluruhnya karena adanya multiplikasi (bertambah banyak) sel-sel tubuh dan juga karena bertambah besar sel (Nursalam,2005).
2)      Perkembangan
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dan struktur/fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur,dapat diperkirakan, dan diramalkan sebagai hasil dari proses diferensiasi sel, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem yang terorganisasi (Nursalam,2005).

2.1.2  Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
  Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan adalah
a.       Faktor dalam (internal)
1)      Genetika
Faktor genetika mempengaruhi kecepatan pertumbuhan dan kematangan tulang, alat seksual, serta saraf, sehingga merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang yaitu :
(a)    Perbedaan ras,etnis, atau bangsa
Tinggi badan orang eropa akan berada dengan orang Indonesia atau bangsa lainnya.
(b)   Keluarga
7
Ada keluarga yang cenderung mempunyai tubuh gemuk atau perawakan pendek.
(c)    Umur
Masa pranatal, masa bayi dan masa remaja merupakan tahap yang mengalami pertumbuhan cepat dibandingkan dengan masa lainnya.
(d)   Jenis kelamin
Dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan, misalnya sindrom down.
(e)    Pengaruh hormon
Pengaruh hormon sudah terjadi sejak masa pranatal, yaitu sejak janin berumur 4 bulan. 
b.      Lingkungan
1)      Faktor pranatal (selama kehamilan) , meliputi:
(a)    Gizi, nutrisi ibu hamil akan mempengaruhi pertumbuhan janin, terutama selama trimester akhir kehamilan.
(b)   Mekanis, posisi janin yang abnormal dalam kandungan dapat menyebabkan kelainan congenital, misalnya club foot.
(c)    Toksin, zat kimia,radiasi
(d)   Kelainan endokrin
(e)    Infeksi TORCH atau penyakit menular seksual
(f)    Kelainan imunologi
(g)   Psikologis ibu
2)      Faktor kelahiran
Riwayat kelahiran dengan vakum ekstraksi atau forceps dapat menyebabkan trauma kepala pada bayi sehingga beresiko terjadinya kerusakan jaringan otak
3)      Faktor pasca natal
Seperti halnya pada masa prenatal, faktor yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak adalah gizi, penyakit kronis/kelainan congenital, lingkungan fisik dan kimia, psikologis, endokrin, sosioekonomi, lingkungan pengasuhan, stimulasi dan obat-obatan. (Nursalam, 2005)
1.1.3.  Tahap-tahap tumbuh kembang
Pada dasarnya manusia manusia dalam kehidupannya mengalami berbagai tahapan tumbuh kembang yang paling memerlukan perhatian adalah pada masa anak-anak,tahapan tersebut antara lain :
a.       Masa pranatal (konsepsi-lahir),terbagi atas:
1)      Masa embrio (mudigah): masa konsepsi-8 minggu.
2)      Masa janin (fetus) : 9 minggu-kelahiran
b.      Masa pascanatal, terbagi atas:
1)      Masa neonatal usia 0-28 hari
(a)    Neonatal dini (perinatal) :0-7 hari
(b)   Neonatal lanjut : 8-28 hari
2)      Masa bayi
(a)    Masa bayi dini:1-12 bulan
(b)   Masa bayi akhir: 1-2 tahun
c.       tahun Masa prasekolah (usia 2-6 tahun),terbagi atas:
1)      Prasekolah awal (masa balita): mulai 2-3.  2
2)      Prasekolah akhir : mulai 4-6 tahun
d.      Masa sekolah atau masa pubertas,terbagi atas:
1)      Wanita :6-10 tahun
2)      Laki-laki : 8-12 tahun
e.       Masa adolesensi atau masa remaja,terbagi atas:
1)      Wanita: 10-18 tahun
2)       Laki-laki: 12-20 tahun

1.1.4        Ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan
a.       Perubahan proporsi tubuh yang dapat diamati pada masa bayi dan dewasa.
b.      Hilangnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri baru yang ditandai dengan lepasnya gigi susu dan timbulnya gigi permanen, hilangnya  refleks primitif pada masa bayi, timbulnya tanda seks sekunder, dan perubahan lainnya.
c.       Kecepatan pertumbuhan tidak teratur yang ditandai dengan adanya masa-masa tertentu, yaitu masa pranatal, bayi, dan adolesensi.

1.1.5         Kebutuhan dasar untuk tumbuh kembang
Tumbuh kembang seorang anak secara optimal dipengaruhi oleh hasil interaksi antara faktor genetis, herediter, dan konstitusi dengan faktor lingkungan.kebutuhan dasar ini dapat dibagi menjadi:
a.    Asuh ( kebutuhan fisik-boimedis )
1)      Nutrisi yang mencukupi dan seimbang
2)      Perawatan kesehatan dasar
3)      Pakaian
4)      Perumahan
5)      Hygiene diri dan lingkungan
6)      Kesegaran jasmani (olah raga dan rekreasi)
b.   Asih (kebutuhan emosi dan kasih sayang)
1)      Kasih sayang orang tua
2)      Rasa aman
3)      Harga diri
4)      Dukungan/dorongan
5)    Mandiri
6)      Rasa memiliki
7)    Kebutuhan akan sukses, mendapatkan kesempatan, dan pengalaman.
c.    Asah (kebutuhan stimulasi).

2.2.Konsep Dasar Hospitalisasi
2.2.1     Pengertian
Hospitalisasi merupakan pengalaman penuh stress baik bagi anak maupun keluarganya. Stressor utama yang dialami dapat berupa perpisahan dengan keluarga, kehilangan kendali, perlukaan tubuh, dan rasa nyeri. Reaksi anak dapat diipengaruhi oleh perkembangan usia anak, pangalaman terhadap sakit dan perpisahan, diagnosa penyakit, sistem dukungan, koping terhadap stress. Sedangkan stressor keluarga dapat berupa rasa takut, cemas, bersalah, tidak percaya bila anak sakit dan frustasi (Nursalam, 2005)
2.2.2     Reaksi anak terhadap Hospitalisasi berdasarkan tahap  perkembangan
Reaksi anak terhadap sakit dan dirawat di rumah sakit dan dipengaruhi oleh perkembangan usia, pengalaman sebelumnya terhadap sakit, dan di rawat di rumah sakit, support sistem yang tersedia serta keterampilan koppimg dalam menangani stress. Reaksi anak berdasarkan tahap perkembangan:
a.       Bayi (0 – 1 tahun)
Bila bayi berpisah dengan orang tua, maka pembentukan rasa percaya dan pembinaan kasih sayangnya dapat terganggu. Pada bayi usia 6 bulan sulit untuk memahami secara maksimal bagaimana reaksi bayi bila dirawat, karena bayi belum dapat mengungkapkan apa yang dirasakannya, sedang bayi yang diatas 6 bulan akan banyak menunjukkan perubahan. Pada bayi berusia 8 bulan atau lebih telah mengenal ibunya sebagai orang yang berbeda dengan dirinya, sehingga akan terjadi Strenger Anxiety, sehingga bayi akan menolak orang baru yang belum dikenal.
b.      Toddler (1 – 3 tahun)
Toddler belum mampu berkomunikasi dengan mengunakan bahasa yang memadai dan pengertian terhadap relitas terbatas. Hubungan anak dan ibu sangat dekat sehingga perpisahan dengan ibu akan menimbulkan rasa kehilangan orang yang terdekat bagi diri anak dan lingkungan yang dikenal akan mengakibatkan perasaan tidak aman dan cemas. Respon perilaku anak akibat perpisahan dibagi dalam tahap yaitu :
1)        Tahap protes (Phase of  Protest)
Pada tahap ini dimanifestasikan dengan menangis kuat, menjerit dan memanggil ibunya atau menggunakan tingkah laku agresif, agar orang lain tahu bahwa ia tidak ingin meninggalkan orang tuanya serta menolak perhatian orang lain.
2)      Tahap putus asa (Phase of Despair)
Pada tahap ini akan tanpak tenang, menangis berkurang, tidak aktif, kurang minat untuk bermain, tidak nafsu makan, menarik diri, sedih dan apatis.
3)      Tahap menerima (Phase of Denial)
Pada tahap ini secara samar-samar anak merima perpisahan, membina hubungan dangkal dengan orang lain serta kelihatan menyukai lingkungan.
c.       Usia Prasekolah (3 – 6 tahun)
Masa  ini merupakan fase penting dalam perkembangannya sehingga ia percaya bahwa tuubuhnya mungkin akan rusak, seperti balon bila ditusuk atau seperti mainan bila diremas saat mengukur tekanan darah.
d.      Usia sekolah (6 – 12 tahun)
Pada usia ini anak berusaha independent dan produktifa, akibat dirawat di rumah sakit menyebabkan perasaan kehilangan kurang kontrol dan kekuatan, hal ini tarjadi karena adanya adanya perubahan dalam peran, kelemahan fisik, takut mati dan kehilangan kegiatan dalam kelompok serta akibat kegiatan rutin rumah sakit seperti badrest, kurangnya privacy, penggunaan pispot dll.
e.       Usia remaja
Kecemasan yang timbul pada anak remaja yang dirawat di rumah sakit adalah akibat perpisahan dengan teman-teman sebaya atau kelompok.Anak tidak merasa takut berpisah dengan orang tua tapi takut kehilangan setatus dan hubungan dengan teman sekelompok. Kecemasan lain disebabakan oleh akibat yang ditimbulkan akibat penyakit fisik, kecacatan serta kurangnya privacy (Nursalam, 2005).
2.2.3     Reaksi keluarga terhadap anak dengan Hospitalisasi
Reaksi keluarga terhadap anak yang dirawat di rumah sakit dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain keseriusan penyakit, pengalaman sakit serta support sistem yang ada, reaksi dapat muncul baik pada orang tua maupun pada saudaranya.

a           Reaksi orang tua
Orang tua akan mengalami stress jika anaknya sakit dan harus dirawat di rumah sakit, kecemasan akan meningkat jika mereka kurang informasi tentang prosedur dan pengobatan anak serta dampaknya terhadap masa depan anak.
b           Reaksi sibling
Reaksi sibling terhadap anak yang sakit dan dirawat di rumah sakit adalah marah cemburu, benci dan bersalah, orang tua seriing kali mencurahkan perhatiannya lebih besar terhadap anak yang sakit, hal ini akan menimbulakan rasa cemburu pada anak yang sehat dan anak merasa ditolak (Nursalam, 2005).
2.2.4        Peran Bidan dalam mengurangi stress akibat Hospitalisasi
Anak dan keluarga membutuhkan perawatan yang kompeten untuk meminimalkan efek negatif dari hospitalisasi.Fokus dari intervensi kebidanan adalah meminimalkan stressor perpisahan, kehilangan kontrol dan perlukaan tubuh atau rasa nyeri pada anak serta memberi support kepada keluarga seperti membantu perkembangan hubungan  dalam keluarga dan memberikan informasi (Nursalam, 2005).
2.2.5        Bermain untuk menghilangkan stress akibat Hospitalisasi
Bermain penting untuk kesehatan mental, emosional dan sosial.Oleh karma itu sangat penting adanya ruang bermain bagi anak untuk memberikan rasa nyaman dan menyenangkan. Dalam pelaksanaanya aktifitas bermain di rumah sakit prlu diperhatikan perinsip-perinsip bermain di rumah sakit dan pemainan yang sesuai dengan usia atau tingkat tumbuh kembang anak. Sehingga tujuan bermain yaitu untuk mempertahankan proses tumbuh kembang dapat dicapai secara optimal. Disamping itu keterlibatan orang tua dalam aktifitas bermain sangat penting karena anak akan merasa aman sehingga anak mampu mengekspresikan perasaannya secara bebas dan terbuka (Nursalam, 2005).


2.3.Tinjauan Tentang Ikterus Neonatorum
2.3.1.   Pengertian Ikterus Neonatorum
a.       Definisi
Ikterus adalah Perubahan warna kulit/sclera mata(normal berwarna putih) menjadi kuning karena peningkatan kadar bilirubin dalam darah. Ikterus pada bayi yang baru lahir dapat merupakan suatu hal yang fisiologis, terdapat pada 25%-50% pada bayi yang lahir cukup bulan(Dwi Maryanti 2011).
Berdasarkan tingkatannya ikterus neonatorum memiliki definisi yang berbeda-beda diantaranya:
1)        Ikterus Fisiologis
Adalah ikterus yang timbul pada hari ke-2 dan ke-3 dan tidak disebabkan oleh kelainan apapun, ikterus ini biasanya menghilang pada akhir minggu pertama atau selambat-lambatnya 10 hari pertama, kadar billirubin darah tidak lebih dari kadar yang membahayakan dan tidak mempunyai potensi yang menimbulkan kecacatan pada bayi.
2)        Ikterus Patologis/hiperbilirubinemia
Adalah suatu keadaan dimana kadar bilirubin dalam darah mencapai suatu nilai yang mempunyai potensi untuk menimbulkan kren ikterus bila tidak ditanggulangi dengan baik, atau mempunyai hubungan dengan keadaan yang patologi. Bila kadar bilirubin mencapai12 mg% pada cukup bulan, dan 15 mg% pada bayi kurang bulan. Kadar billirubin darahnya melebihi batas, dan disebut sebagai hiper billirubinemia.
3)        Kern Ikterus
         Adalah suatu kerusakan otak akibat perlegketan Bilirubin Indrik pada otak terutama pada korpus striatum, talamus, Nukleussubtalamus, Hipokampus, Nukleus merah, dan Nukleus pada dasar Ventrikulus IV.


2.3.2.   Jenis-jenis Ikterus Neonatorum
a.       Ikterus Fisiologis
Biasanya timbul pada hari kedua lalu menghilang setelah sepuluh hari atau pada akhir minggu kedua.
b.      Ikterus Patologis
Timbul segera dalam 24 jam pertama dan menetap setelah minggupertama kehamilan. Bilirubin serum meningkat lebih dari 5 mg perhari.
c.       Kern Ikterus
Pada neonatus cukup bulan kadar bilirubin diatas 20 mg% berkembang menjadi kern ikterus. Terjadinya ikterus tergantung pada keadaan umum bayi.Bila bayi menderita hipoksia, asidosis, hipoglikemin maka kern ikterus dapat timbul.
d.      Ikterus Hemolitik
Disebabkan oleh inkompatibilitas rhesus, golongan darah ABO, golongan darah lain, kelainan eritrosit kongenital, atau defisiensi enzim G-G-PD pada bayi.
e.       Ikterus Obstruktif
Terjadi karena sumbatan penyaluran empedu baik dalam hati maupun luar hati. Bila kadar bilirubin direk diatas   1mg% kita harus curiga akan adanya obstruksi penyaluran empedu.

2.3.3.   Jenis jenis Ikterus menurut waktu terjadinya
a.    Ikterus yang timbul pada 24 jam pertama.
1)         Ikterus yang trjadi pada 24 jam pertama sebagian besar disebabkan oleh:inkompatibilitas darah Rh ABO atau golongan lain.
2)         Infeksiinta uterine.
3)         Kadang-kadang karena defisiensi enzim  G-6-PD.
b.   Ikterus yang timbul 24-72 jam sesudah lahir.
1)         Biasanya ikterus fisiologis .
2)         Masih ada kemungkinan inkompatibilitas darah Rh,ABO atau golongan lain.
3)         Defisiensi enzim G-6-PD atau enzim eritrosit lain juga masih mungkin.
4)         Policitemia.
5)         Hemolisis perdarahan tertutup (perdarahan subaponerosis perdarahan hipar,sub capsula dan   lain-lain ).
c.    Ikterus yang timbul sesudah 72 jam pertama sampai akhir minggu pertama.
1)         Sepsis.
2)         Dehidrasi dan asidosis Defisiensi G-6-PD.
3)         Pegaruh obat-obatan.
4)         Sindroma Criggler-Najjar,sindroma Gilbert.
d.   Ikterus yang timbul pada akhir minggu pertama dan selanjut nya.
1)         Ikterus obstruktive.
2)         Hipotiroidisme.
3)         Breast milk jaundice.
4)         Infeksi.
5)         Hefatitis neonatal.
6)         Galaktosemia.
Table 2.1 Ikterus Neonatorum,menurut waktu kemunculan

24  Jam Pertama
Hari Kedua-Kelima
Setelah Akhir Minggu Kedua
1.Pennyakit hemolisis

2. inkompatibilitas reshus
3.inkompatibilitas ABO

4. defisiensi G6PD

5. infeksi congenital
1.Fisiologis

2.Infeksi  hematoma
3.Galaktosemia dan kelainan metabolic lain
4.Ikterus non hemolitik   familial

5.bayi dari ibu diabetes
1.Ikterus ASI (Breast milkjaundice)
2.Hipotiroidisme
3.hepatitis

4.Atrisia biliar dan masalah traktus biliaris lainnya
                  Sumber: (Dafid Hull.2008).



2.3.4.   Patokan penting
Bayi kuning bisa dideteksi oleh orang tua lewat mata bayi.Yang perlu dipahami karena fisiologis atau akibat penyakit. Ada sejumlah patokan yang bisa dipelajari :
a.       Jika kuningnya timbul dalam 24 jam petama dalam sehari kadar bilirubin meningkat secara pesat atau progresif.
b.       Jika bayi tampak tidak aktif, tidak mau menyusu, cenderung lebih banyak tidur, disertai suhu tubuh yang mungkin meningkat atau malah turun.
c.       Jika bayi kuning lebih dari 2 minggu.
d.      Jika air kencingnya berwarna tua seperti air teh.


Tabel 2.2 penentuan derajat Ikterus menurut pembagian zona tubuh menurut Kremer

Daerah
Luas ikterus
Kadar bilirubin (mg)
1
Kepala dan leher
5
2
Daerah 1
(+)
Badan bagian atas
9
3
Daerah 1, 2
(+)
Badan bagian bawah dan tungkai
11
4
Daerah 1, 2, 3
(+)
Lengan dan kaki dibawah dengkul
12
5
Daerah 1, 2, 3, 4
(+)
Tangan dan kaki
16

1.      Kulit bayi kuning dikepala, leher dan badan bagian atas, berarti bilirubin kira-kira 9mg%.
2.      Kulit bayi kuning seluruh badan sampai kaki dantangan, berarti bilirubin ≥15mg%  (Saifuddin,A.B. 2006).
Gambar 2.2 bayi Ikterus Neonatorum pada saat foto terapi
Sumber : (Endruw,2010).       
Tabel 2.3.Bagan pengelompokan jenis ikterus
Tanda-tanda
Warna kuning pada kulit dan sclera mata (tanpa hepatomegali, perdarahan kulit dan kejang-kejang)
Kategori
Normal
Fisiologik
Patologik
Penilaian
- daerah ikterus 
  (rumus Kramer)
- kuning hari ke :
- kadar bilirubin
1

1-2
mg%
1+2

>3
5-9 mg%
1 sampai 4

>3
11-15 mg%
1 sampai 5

>3
11-20 mg%
1 sampai 5

>3
>20 mg%
(Saifuddin Abdul Bari, 2006).
2.3.5.   Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang pada ikterus adalah sebagai berikut:
a.       Tes darah: hitung darah lengkap-makrositosis, trombosit openia atau ureu yang rendah bisa ditemukan pada penyakit hati kronis. Natrium yang rendah (bukan disebabkan oleh diuretik) adalah  tanda prognostik yang buruk.
b.      Tes fungsi hati : kadar albumin yang rendah mungkin non sfesifik. Transminase bisa memberi petunjuk apakah ikterus terutama terjadi karena penyebab hepatoseluler (SGOT dan SPGT >  fosfatase alkali) atau kolestatik (fosfatase alkali atau GT,gama glutamyl transfarase >SGOT), walaupun dapat juga bersifat campuran. Transaminase yang normal menunjukkan kelainan hemolisis yang lebih jarang.
c.       Tes serologi Hepatitis virus : IgM Hepatitis A adalah pemeriksaan diagnostik untuk hepatitis A akut. Hepatitis B akut ditandai oleh adanya HBS Ag (antigen permukaan hepatitis B) dan deteksi DNA hepatitis B. Hepatitis C jarang menyebabkan hepatitis akut namun sering menyebabkan penyakit hati kronis.
d.      USG hati : bias membantu menegakkan diagnosis klinis, karena bias menunjukkan abnormalitas hati fokal seperti metastasis, abses hati, atau kelainan vaskuler. Bisa menemukan tanda-tanda obstruksi bilier (dilatasi duktus biliaris) dan penyebab ikterus
e.       ERCP : jika ada tanda-tanda ubstruksi billier, ERCP tetap merupakan tes definitive untuk menentukan apakah obstruksi terjadi intraluminal (batu empedu pada duktus biliaris komunis atau ekstrluminal (striktur maligna dari karsinom pancreas).
f.       Biopsy hati : histology hati tetap merupakan pemeriksaan definitive untuk ikterus hepatoseluler dan beberapa kasus ikterus kolestatik (sirosis biliaris primer, kolestasis intrahepatik akibat obat-obatan (Davey. P,  2005).

2.3.6.   Etiologi
a.       Sejak sebelum hamil
dari riwayat terdahulu pernah melahirkan bayi yang menderita bayi kuning
b.      Selama kehamilan
1)     Penggunaan obat-obatan asetosal (biasanya digunakanuntuk  mengatasi penyakit.
2)     Kurang mengkonsumsi sayuran yang banyak mengandung asam folat.
3)     Tidak menjalani pemeriksaan kehamilan dengan baik. Lewat pemeriksaan kehamilan dan pengamatan persalinan sebelumnya bisa terdeteksi adanya gangguan atau penyakit penyebab ikterus.
c.       Selama proses persalinan
1)     Jalan lahir ibunya kotor.
2)     Alat-alat persalinan tidak steril.
3)     Penanganan persalinan tidak sesuai prosedur.
d.      Saat perawatan bayi baru lahir
1)     Pemberian obat-obatan yang mengandung sulfas
2)     Perawatan bayi kurang bersih sehingga menimbulkan infeksi penyebab ikterus
3)     Pemberian ASI kurang tepat dan benar (Ngastiyah,2005).



2.3.7.   Tanda dan gejala
Adapun tanda dan gejala neonatus dengan Ikterus Neonatorum antara lain: (Maryunani,2009).
a.       Kulit jaundice (kuning).
b.      Scleraikterik.
c.       Peninggkatan konsentrasi bilirubin serum 10 mg% pada neonatus yang cukup bulan dan 12,5mg%  pada neonatus yang kurang bulan.
d.      Kehilangan berat badan sampai 5% selama 24 jam yang disebabkan oleh rendahnya intake kalori.
e.       Asfiksia
f.       Hipoksia
g.      Sindrome gangguan pernafasan
h.      Pemeriksaan abdomen terjadi bentuk perut yang membuncit.
i.        Feses berwarna seperti dempul dan pemeriksaan neurologist dapat ditemukan adanya kejang.
j.        Epistotonus (posisi tubuh bayi melengkung).
k.      Terjadi pembesaran hati
l.        Tidak mau minum ASI.
m.    Letargi.
n.      Refleks Moro lemah atau tidak ada sama sekali.

2.3.8.   Patofisiologi
Bilirubin merupakan produk yang bersifat toksin dan harus dikeluarkan oleh tubuh. Sebagian besar hasil bilirubin berasal dari degredasi hemoglobin darah dan eritropoesis yang tidak efektif. Pembentukan bilirubin tadi dimulai dari proses oksidasi yang menghasilkan biliverdin serta beberapa zat lain.  Biliverdin inilah yang mengalami reduksi dan menjadi bilirubin bebas atau bilirubin IX alfa. Zat ini sulit larut dalam air dan larut dalam lemak, karena mempunyai sifat lipofilik yang sulit diekskresi dan mudah melalui membran biologic seperti placenta dan sawar darah otak. Bilirubin bebas tersebut kemudian bersenyawa dengan albumin dan dibawa ke hepar. Dalam hepar terjadi mekanisme ambilan, sehingga bilirubin terikat dengan oleh reseptor membran sel hati dan masuk kedalam sel hati. Segera setelah ada dalam  sel hati, terjadi persenyawaan dengan ligandin (protein Y), protein Z, dan glutation hati lain yang membawanya ke reticulum endoplasma hati, tempat terjadinya proses konjugasi. Proses ini timbul berkat adanya enzim glukoronil transfarase yang kemudian menghasilkan bentuk bilirubin direk. Jenis bilirubin ini larut dalam air dan pada kadar tertentu dapat diekskresikan melalui ginjal. Sebagian besar bilirubin yang terkonjugasi ini diekskresi melalui diktus hepatikus kedalam saluran pencernaan dan seelanjutnya menjadi urobilinogen dan keluar dari tinja sebagai strikobilin. Dalam usus sebagian diabsorbsi kembali oleh mukosa usus dan terbentuklah proses arbsorbsi enterohepatik.
Sebagian besar neonatus mengalami kadar bilirubin indirek pada hari-hari pertama kehidupan. Hal ini terjadi karena terdapatnya proses fisiologik tertentu pada neonatus. Proses tersebut karena tingginya kadar eritrosit neonatus, masa hidup eritrosit yang lebih pendek (80-90 hari), dan belum matangnya fungsi hepar.
Peningkatan kadar bilirubin tubuh dapat terjadi pada beberapa keadaan. Kejadian tersering adalah apabila terdapat pertambahan beban bilirubin pada sel hepar yang berlebihan. Hal ini dapat ditemukan bila terdapat pieningkatan penghancuran eritrosit bayi/janin, meningkatnya bilirubin dari sumber lain, atau terdapatnya peningkatan sirkulasi enterohepatik.
Gangguan ambilan bilirubin plasma juga dapat menimbulkan peningkatan kadar bilirubin tubuh. Hal ini dapat terjadi apabila kadar protein Y berkurang atau pada keadaan protein Y dan protein Z terikat oleh anion lain, misalkan pada bayi dengan asidosis atau keadaan anoksia/hipoksia. Keadaan lain yang dapat memperlihatkan peningkatan kadar bilirubin adalah apabila ditemukan konjugasi hepar  (defisiensi enzim glukoronil transfarase) atau bayi memderita gangguan ekskresi, misalnya penderita hepatitis neonatal atau sumbatan saluran empedu ekstra/intrahepatik (Rukiyah,A , 2010).
2.3.9.   Komplikasi
1.      Kern-Ikterus  adalah suatu kerusakan otak akibat perlengketan bilirubin indirek pada otak terutama pad korpus striatum, thalamus nucleussubtalamus, hipokampusnucleus merah dan nucleus pada daerah ventrikuler ke IV.
Untuk mencegah terjadinya kern-ikterus (ensefalopati biliaris) dalam hal ini yang paling penting adalah pengamatan yang ketat dan cermat perubahan PT (Prothrombin Time) kadar ikterus  atau bilirubin bayi baru lahir, khususnya ikterus yang kemungkinan besar menjadi patologis yaitu:
a)         Ikterus yang terjadi 24 jam pertama
b)         Ikterus dengan kadar bilirubin >12,5 mg% pada neonatus cukup bulan atau >10 mg% pada neonatus kurang bulan.
c)         Ikterus dengan peningkatan kadar bilirubin >5 mg% per hari (Wikajosasrto. H, 2005).
2.      Kerusakan  hepar dan gagal ginjal

2.3.10.  Perawatan Bayi baru lahir dengan Ikterus
a.      Sarankan orang tua agar memaparkan bayi pada matahari pagi hari (pukul : 07.00-08.00) selama 15 menit sampai keadaan Ikterus menghilang.
b.      Berikan cukup minum.
c.      Kembali kontrol satu minggu lagi.
d.     Memenuhi kebutuhan cairan atau nutrisi dengan memberi minum sesuai kebutuhan. Jika tidak mau menghisap berikan susu dengan sendok.
e.      Untuk memenuhi kebutuhan psikologis dengan memangku bayi setiap memberikan minum dan mengajak berkomunikasi secara verbal.
f.       Memelihara kebersihan tempat tidur bayi dan lingkungannya.
g.      Mencegah terjadinya infeksi (memperhatikan cara kerja aseptik) (Ngastiyah, 2005).

2.3.11.    Penatalaksanaan medis Bayi Ikterus
a.        Tindakan umum
1)         Memeriksa golongan darah ibu, (Rh, ABO) dan lainlain pada waktu hamil.
2)         Mencegah trauma lahir, pemberian obat pada ibu hamil atau bayi sbaru lahir yang dapat menimbulkan ikterus, infeksi, dan dehidrasi.
3)         Pemberian makanan dini dengan jumlah cairan dan kalori yang sesuai dengan kebutuhan bayi baru lahir.
4)         Iluminasi yang cukup baik ditempat bayi dirawat.
5)         Pengobatan terhadap faktor penyebab bila diketahui.
b.       Tindakan khusus
1)         Pemberian fenobarbital, agar proses konjugasi dapat dipercepat, cara ini tidak efektif karena pemberian fenobarbital memiliki efek samping seperti gangguan metabolic, dan pernafasan, baik pada ibu maupun bayi.
2)         Memberi substrat yang kurang untuk transportasi atau konjugasi, misalnya pemberian albumin untuk menbikat bilirubin bebas.
3)         Melakukan dekomposisi bilirubin dengan foto terapi
4)         Mengeluarkan bilirubin secara mekanik, yaitu dengan transfusi tukar.
c.        Tindak lanjut
Tindak lanjut terhadap semua bayi yang menderita hiperbilirubinemia ialah dengan evaluasi berkala terhadap pertumbuhan, perkembangan dan pendengaran, serta fisioterapi dan rehabilitasi terhadap gejala sisa.





2.3.12.    Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
a.         Pengertian Manajemen Kebidanan.             
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan  sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah,penemuan-penemuan keterampilan dalam rangkaian tahapan logis untuk pengambilan keputusan yang berfokus pada klien.(Dudi zulvzdi,2011).
b.      Proses Manajemen Kebidanan
1)      Pengumpulan Data Dasar.
Pada langkah ( satu ) ini di lakukan pengkajian dengan pengumpulan semua data yang  diperlukan untuk mengevaluasi keadaan klien secara lengkap yaitu riwayat kesehatan. Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhannya, meninjau data laboratorium dan membandingkan dengan hasil studi.
2)     Interpretasi Data Dasar.
Pada langkah ini dilakukan indentifikasi yang benar terhadap diagnosa atau masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah di kempulkan.Data dasar yang sudah di kumpulkan diinterpretasikan sehingga ditemukan masalah atau diagnosis yang spesifik.Kata masalah dan diagnosa keduanya digunakan,karena beberapa masalah tidak dapat diselesaikan seperti diagnosa tetapi sungguh membutuhkan penanganan yang dituangkan kedalam sebuah rencana asuhan terhadap klien.Masalah sering berkaitan dengan Bayi yang diidentifikasi oleh Bidan sesuai dengan pengarahan,masalah ini sering di sertai diagnosa.
3)         Mengidentifikasi Diagnosa/Masalah Potensial.
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi,bila memungkinkan melakukan pencegahan,sambil mengamati klien,Bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnosa/masalah potensial ini benar-benar terjadi.
4)         Mengidentifikasi Kebutuhan Tindakan Segera.
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh Bidan atau Dokter  untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan Tim Kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien. Langkah (keempat) ini mencerminkan kesinambungan dari proses manajemen kebidanan .Jadi manajemen bukan hanya selama Asuhan Primer Periodic atau  kunjungan prenatal saja tetapi juga selama Bayi tersebut bersama Bidan terus menerus,Misalnya pada waktu Bayi tersebut dalam pemeriksaan.
5)         Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh.
Pada langkah ini direncanakan Asuhan Menyeluruh,
ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya.Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap diagnosa atau masalah yang  telah diidentifikasi atau diantisipasi. Pada langkah ini informasi/data dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi.Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah diidentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap Bayi tersebut seperti apa yang diperkirakan akan terjadi berikutnya.
6)         Melaksanakan Perencanaan.
Perencanaan ini biasa dilakukan seluruhnya oleh Bidan,atau sebagian oleh klien atau anggota Tim Kesehatan lainnya.Jika Bidan tidak melakukannya sendiri,ia tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya (misalnya: memastikan agar langkah-langkah tersebut tetap terlaksana).
Dalam situasi dimana Bidan berkolaborasi dengan Dokter,untuk menangani klien yang mengalami komplikasi,maka keterlibatan Bidan dalam manajemen asuhan bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap terlaksananya rencana asuhan bersama yang menyeluruh tersebut. Manajemen yang efesien yang akan menyingkat waktu dan biaya serta meningkatkan mutu  dari asuhan klien.
7)      Evaluasi  
Pada langkah (ketujuh) ini dilakukan evaluasi efektifan dari asuhan yang sudah diberikan pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan di dalam masalah dan diagnosa.

2.3.13.    Konsep Pengkajian
a.    Pengkajian
Merupakan langkah awal dan komponen terpenting dalam memberikan asuhan kebidanan.( Jannah, 2011).
A.       Data Subjektif
1)      Identitas
(a)    Identitas Bayi
Biodata
Bayi
Nama           
Umur
Tgl/Jam Lahir
Jenis kelamin
Berat badan
Panjang badan

(b)      Identitas Istri Dan Suami
Biodaa
Istri
Suami
Nama
Umur
Agama
Suku/ Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
(c)    Riwayat ANC
(1)      Prenatal  : Umur Kehamilan,gerakan janin selama kehamilan, ANC, imunisasi TT, penyakit atau masalah kesehatan selama kehamilan, obat-obatan yang dikonsumsi
(2)      Natal      :   Bayi lahir spontan, letak belakang kepala, keterangan, jenis kelamin, tanggal dan pukul lahir, penilaian APGAR SCORE 1 menit pertama dan 5 menit kedua
(3)      Post Natal : keadaan umum bayi, berat badan bayi, panjang badan bayi, lingkar lengan bayi, lingkar kepala bayi, lingkar dada bayi, lubang anus, dan kelainan pada bayi.
B.       Data Objektif
1)      Pemeriksaan Umum Neonatus
a         BBL/PBL                              : 2500-3500 gram/45-50 cm.
b        Jenis kelamin                         : L/P.
c         Lingkar kepala                      : 33-35 cm.
d        Lingkar dada                         : 30-33 cm.
e         Tanda-tanda vital     
(1)      Frekuensi jantung           : normal100-160 x /menit.
(2)      Pernapasan                     : normal 30-60 x /menit.
(3)      Suhu                               : normal 36,50C – 37,5 0C.
2)      Pemeriksaan fisik bayi
a         Kepala          
(1)      Rambut                         : tipis hitam dan lurus.
(2)      Sutura                             : teraba jelas
b        Mata
(1)      Kesemetrisan                  : Simetris kiri dan kanan.
(2)      Sklera                             : Tidak ikterus.
(3)      Konjungtiva                   : Tampak merah muda.

c         Hidung
(1)            Amati pola pernapasan.
(2)            Amati mukosa lubang hidung.
d        Mulut dan bibir.
(1)            Refleks mengisap baik.
(2)            Bibir merah muda.
e         Kulit
(1)            Berwarna merah muda.
f         Leher
(2)            Tonus otot leher baik.
g        Dada dan perut.
(1)            Gerakan dada sesuai dengan pola napas bayi.
(2)            Tonjolan/tulang dada tidak ada.
(3)            Keadaan tali pusat putih/berpilin dan dibungkus dengan gaas steril.
h        Punggung/bokong.
(1)            Tonjolan punggung baik.
(2)            Lipatan kulit bokong ber
i          Genitalia/Anus.
(1)            Terdapat labiya mayora menutupi labiya menora.
(2)            Anus  (+).
j          Ekstremitas.
a)         Tangan
(1)   Pergerakan : baik dan tidak ada oedema.
(2)   Jari tangan : lengkap kiri dan kanan.
(3)   Refleks menggenggam : baik.
b)         Kaki
(1)   Pergerakan : baik dan tidak ada oedema.
(2)   Jari kaki : lengkap kiri dan kanan.



b.      Interpretasi Data Dasar
1)      Diagnosa : Bayi usia 5 hari dengan Ikterus
Data Dasar  :
a)      Bayi lahir tanggal 22 Juli 2012 , BB : 2850gram
b)      Keadaan umum lesu, kulit bayi tampak kuning
c)      Bayi diberikan sinar matahari
d)     Bilirubin total:11,06 mg % dan bili rubin direk 1,06mg %          
c.         Mengidentifikasi Masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosa potensial berdasarkan diagnosa / masalah potensial yang sudah diidentifikasi.Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan.
d.        Tindakan Segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien.
e.         Intervensi
Dalam rangka ini direncanakan asuhan menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya.Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap masalah atau diagnosa yang telah diidentifikasi / diantisipasi.
f.         Implementasi
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah ke-5 dilaksanakan efisien dan aman.
g.        Evaluasi
Pada langkah ke-7 ini dilakukan evaluasi keefektifan dan asuhan yang tidak diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi dalam diagnosa dan masalah.



2.3.14.    Pendokumentasian Asuhan Kebidanan (SOAP)
( Jannah, 2011).
                    S: Data Subyektif
Data atau fakta yang merupakan informasi termasuk biodata, mencakup nama, umur, tempat tinggal, pekerjaan, status perkawinan, pendidikan serta keluhan-keluhan, diperoleh dari hasil wawancara langsung pada pasien atau dari keluarga dan tenaga kesehatan lainnya.
O: Data Obyektif
Data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan fisik mencakup inspeksi, palpasi auskultasi, perkusi serta pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan radio diagnostik.
 A: Assesment
Merupakan keputusan yang ditegakkan dari hasil perumusan masalah yang mencakup kondisi, masalah dan prediksi terhadap kondisi tersebut. Penegakan diagnosa kebidanan dijadikan sebagai dasar tindakan dalam upaya menanggulangi ancaman keselamatan pasien/klien.
P:  Planning
Rencana kegiatan mencakup langkah-langkah yang akan dilakukan oleh bidan dalam melakukan intervensi untuk memecahkan masalah pasien/klien.